Rabu, 10 Februari 2016

Misa Rabu Abu SD RK, SMP Fatima, SMA Katolik

Penerimaan Abu
Rabu, 10 Februari 2016, SMA Katolik Sibolga & SMP Fa  tima 1 Sibolga merayakan Misa Rabu Abu. Hari Rabu Abu adalah hari pertama dalam masa Prapaskah (awal masa Puasa & Pantang) sebagai liturgi tahunan Gereja. Hari Rabu Abu sendiri ditentukan jatuh tepat 40 hari sebelum hari Paskah. Pada umumnya, kebanyakan sekolah Katolik meliburkan murid-muridnya untuk dapat pergi mengikuti misa di Gereja bersama orang tua.

Namun, pemandangan lain terjadi di Katedral St. Theresia Lisieux, Sibolga, Sumatera Utara.
Manusia berasal dari tanah & akan kembali menjadi tanah
Murid-murid tetap masuk ke sekolah untuk mengikuti proses belajar-mengajar atau hari belajar efektif yang kemudian dilanjutkan dengan Misa Rabu Abu. Di Katedral Sibolga ada 3 shift Misa Rabu Abu: Jam 8 Pagi untuk SMA Katolik & SMP Fatima 1, Jam 10 pagi utuk SD RK 1, 2, 3, dan SD RK 4, Jam 19.30 WIB untuk Umat (umum) yang dipimpin oleh P. Dominikus Doni Pr (Vikjend Keuskupan Sibolga) bersama P. Eduard Aryanto Pr. Durasi setiap jam pelajaran pun dikurangi sehingga siswa maupun siswi dapat mengikuti misa tanpa mengesampingkan untuk tetap dapat
P, Kristof Jansen OFM Cap membagi Abu
pulang sekolah tepat waktu.

Misa Rabu Abu yang bertema “Manusia Berasal dari debu tanah & akan kembali menjadi tanah” ini dipimpin oleh Bapa Uskup Sibolga Mgr. Ludovicus Simanullang OFM Cap (selebran utama), P. Blasius S. Yesse Pr dan P. Kristof Jansen OFM Cap. Untuk Misa SD RK dipimpin oleh P. Roberd Simatupang Pr dan P. Blasius S. Yesse Pr. Misa yang diiringi oleh Koor SMA Katolik, semakin memperindah suasana misa yang tenang dan khusyuk. Dalam misa ditekankan mengenai 3 hal penting dalam Hari Rabu Abu yaitu “Doa, Puasa, dan Derma” serta pesan untuk mau saling berbagi bagi mereka yang memiliki sikap rendah hati.


Penerimaan Komuni
Setelah homili, misa pun dilanjutkan dengan ‘Doa Pemberkatan Abu’ yang diberikan oleh Bapa Uskup dan kedua Imam. Seluruh siswa diundang untuk menerimanya tanpa terkecuali. Sebab, pemberian tanda salib dari abu di dahi kita, merupakan simbol berkat dan mengingatkan kita akan ritual Israel kuno di mana seorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan kemauan akan pertobatan maupun kefanaan manusia. Sedangkan pemberian Abu dalam agama Katolik merupakan peringatan bagi kita bahwa Tuhan menciptakan manusia pertamanya dari abu (tanah). Dengan pemberian abu, manusia diingatkan mengenai jati diri yang sebenarnya bahwa manusia berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah, sehingga kita menjadi lebih rendah hati dan mau menyadari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kita.


Setelah doa penutup, misa pun berakhir, seluruh siswa maupun siswi bersiap untuk pulang atau melanjutkan proses kegaitan belajar & mengajar. Demikianlah perayaan Hari Rabu Abu di Katedral Sibolga. Semoga Hari Rabu Abu ini memberikan makna yang dalam bagi kita semua. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar