Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Juni 2014

W A R I S A N B A B E L


                                                       Hari Minggu Pentakosta – Tahun A

Para Saudara,
            Seorang ahli sosiologi yang paling berpengaruh dewasa ini, Anthony Giddens, dalam salah satu bukunya, ia mengatakan: “Dunia kita sekarang ini sedang berada dalam keadaan lepas kendali”. Dunia yang lepas kendali itu terjadi akibat pengaruh globalisasi, yang sering memunculkan inmplikasi-implikasi negatif, karena kita belum siap betul menerimanya. Situasi ini, semakin diperparah oleh badai krisis yang melanda bangsa kita. Tahun 2014 ini disebut juga sebagai tahun politik. Kita baru saja melewati pileg dan sebentar lagi Pilpres, pada 09 Juli mendatang. Pertarungan antara kubu Prabowo dan Jokowi semakin memanas. Saling memfitnah dan menjelek-jelekkan, sudah merupakan menu harian.  Orang-orang yang kita anggap sebagai tokoh, justru  sering membuat statement yang memecah-belah.
Dalam beberapa hari terakhir ini, ada 2 penyerangan terhadap Gereja. Hari Kamis, 29 Mei lalu, dialami oleh umat Katolik yang sedang khusuk berdoa Rosario, tiba-tiba mereka diserang oleh sekelompok orang. Dan pada hari Minggu lalu, 1 Juni lalu, dialami oleh salah satu denominasi Gereja Protestan, beberapa orang merusak Gereja dan rumah pendeta. Ini hanya sekelumit dari sekian rentetan peristiwa yang mencederai  kesatuan kita sebagai anak bangsa. Dengan demikian, apa yang sudah diprediksi oleh Anthony Giddens, sudah menjadi kenyataan.

Minggu, 01 April 2012

Yesus Dipuji dan Dicacimaki

                                                          Hari Minggu Palma, Tahun B

Para saudara,
Tokoh diktator Adolf Hitler, pasti tidak asing bagi kita. Adolf Hitler ini, memiliki seorang anak buah yang tidak kalah bengisnya, bernama Adolf Eichman. Di mata teman-temannya, Adolf Eichman, seorang yang ramah, tenang dan bersahabat. Dia mencintai pekerjaannya dan patuh pada hukum serta amat loyal kepada bosnya, Adolf Hitler.
Tetapi pekerjaan Adolf Eichman bukan pekerjaan biasa. Ia ditugaskan mengorganisir pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi. Dan ia melakukannya dengan sangat baik dan rapi. Dalam waktu singkat, dia berhasil membunuh 6 juta orang Yahudi. Ketika ia kemudian ditangkap di Argentina oleh tentara Israel, dia kelihatan sangat sehat dan normal. Hal ini sangat mengejutkan, karena ia tidak merasa bersalah sama sekali Dia menganggap dirinya sebagai pahlawan negaranya, karena apa yang dilakukannya adalah satu tugas suci dan mulia.

Minggu, 25 Maret 2012

Biji Gandum Yang Jatuh ke Tanah

                                                        Hari Minggu V Prapaskah Tahun B
 
“Jika biji gandum jatuh ke tanah dan mati,  ia akan menghasilkan banyak buah”
Para saudara,
Saya pernah menonton acara Kick Andry di MetroTv, dengan topik: wanita-wanita hebat. Kehebatan mereka terletak pada kerelaan mereka mengorbankan hidup mereka, demi hidup orang lain. Dikisahkan, seorang Ibu yang terdampar di sebuah batu karang bersama anaknya yang masih kecil, pada waktu kapal mereka tenggelam. Tidak ada air dan makanan, hanya batu-batu saja. Tentu saja mereka lapar dan haus. Bagi si Ibu, rasa lapar dan haus  masih bisa ditahan, tapi anakmya yang masih berumur 2 tahun tampaknya tidak bisa.
Maka apa yang terjadi?  Sang ibu itu menggigit tangannya, maka mengalirlah darah segar lalu dikasihnya dimulut anaknya. Setelah minum darah Ibunya, wajah anaknya mulai tampak segar, tanda-tanda kehidupan. Darah Ibu itu terus mengalir dan mengalir, rupanya urat nadi terputus. Karena darah terus mengalir, ibu itu pun kehabisan darah,  lalu  menghembuskan nafasnya yang terakhir. Seketika itulah,  regu penolong datang, nyawa si anak memang tertolong, tapi nyawa sang Ibu sudah tidak tertolong lagi.

Minggu, 18 Maret 2012

Terang dan Kegelapan

                                     Hari Minggu Prapaskah IV Tahun B

Para saudara,
Ada banyak orang yang tidak nyaman dengan suasana gelap, termasuk saya. Kalau tiba-tiba listrik padam, maka kita cepat mencari cahaya, misalnya dengan menyalakan sebatang lilin, lampu teplok, lampu emergency, dlsb. Apa lagi kalau kita sedang ada acara penting, misalnya sedang makan atau lagi di kamar mandi, pasti kelabakan. Saya, misalnya, selalu menaruh sebatang lilin dan mancis di kamar makan dan di kamar mandi, supaya jika sewaktu-waktu listrik padam, langsung bisa menyalakannya. Memang begitulah umumnya kita, setiap orang yang  masih normal dan sehat selalu merindukan cahaya. Kalau toh listrik padam, kita menginginkan supaya listrik cepat-cepat bisa menyala lagi.
Tetapi harus diakui pula bahwa ada juga orang yang tidak suka cahaya. Mereka lebih menyenangi suasana gelap.  Siapakah mereka itu? Tidak lain adalah, orang-orang yang ingin agar  langkah-langkah dan perbuatan mereka tidak diketahui oleh orang lain.  Seorang pencuri, senang dengan suasana gelap, sebab dengan suasana gelap akan mempermudah langkah dan perbuatannya untuk mencuri. Terang dan gelap, dua situasi yang bertolak belakang: terang merupakan lukisan hal-hal yang baik dan positif, sedangkan kegelapan merupakan lukisan hal-hal yang negatif dan melenceng; terang merupakan lambang kehadiran Tuhan sedangkan gelap merupakan lambang perbuatan-perbuatan setan.

Minggu, 04 Maret 2012

Cinta Mempertaruhkan Apa Saja

                                                                          Hari Minggu Prapaskah II Tahun B

Para saudara,
Ada sepasang anak muda, yang sudah pacaran selama 3 tahun. Laki-laki beragama bukan Kristen sedangkan perempuan beragama katolik. Dalam banyak hal tampak mereka sangat cocok.  Karena itu sudah mulai muncul keinginan untuk menikah. Suatu saat, sampailah mereka pada satu topik pembicaraan yang sangat pokok dan penting, yakni masalah agama.  Sang perempuan, sebagai seorang katolik yang taat dan saleh, berusaha membujuk  pacarnya, yang non Kristen, supaya  mengikuti dia, masuk katolik, tapi yang laki-laki tidak mau, malah sebaliknya berusaha menarik si perempuan ke agamanya.
Pembicaraan mereka perihal masalah agama ini, menemui jalan buntu dan tidak ada titik temu. Dari pembicaraan topik yang satu inilah, keduanya mulai merasakan bahwa antara mereka ada satu  perbedaan yang mengganjal dan sulit diperdamaikan, dan kalau toh perkawinan tetap dilangsungkan, pasti akan sulit  mencapai keharmonisan dalam keluarga. Karena itu, meski  berat dan menyakitkan, akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah secara baik-baik, sebelum melangkah lebih jauh. 

Minggu, 26 Februari 2012

Bertobat dan Percaya Kepada Injil

Hari Minggu Prapaskah I – Tahun B

Para saudara,
Saya yakin, kita pernah melihat ‘pelangi’ di angkasa. Biasanya, kehadiran pelangi, selalu disertai dengan hujan rintik-rintik. Beberapa suka bangsa di dunia ini, memberi tafsiran yang berbeda-beda soal keberadaan pelangi ini. Contoh, bangsa Yahudi pada zaman dahulu. Menurut tafsiran mereka, ‘pelangi’ merupakan tanda bahwa Allah selalu akan menyelamatkan orang yang setia kepada-Nya dan yang selalu berusaha membaharui diri.
Kita dengar dalam bacaan I tadi: segera setelah Allah menghukum manusia dengan mendatangkan air bah, dan hanya Nuh beserta keluarganya yang selamat, sementara semua orang berdosa ditenggelamkan banjir, Allah berjanji kepada Nuh, “… sejak hari ini, tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak aka ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi”. Kemudia Allah melanjutkan, “… Busur-Ku Kutaruh di awan, sebagai TANDA perjanjian antara Aku dan bumi…”.  Jadi boleh dikatakan, menurut tafsiran orang Yahudi zaman dahulu, ‘pelangi’ itu, yang disebut tadi dalam kitab suci ‘busur’, merupakan cap, tanda tangan atau stempel Allah. Sekali lagi, ini hanya soal tafsiran saja dari orang Yahudi zaman dahulu, yang tentu saja mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Apakah hal ini masih mereka percayai hingga hari ini, saya juga tidak tahu.

Rabu, 22 Februari 2012

Koyaklah Hatimu dan Jangan Pakaianmu

Hari Rabu Abu – Tahun B, 22-02-2012

          Hari Rabu ini kita  mulai memasuki Masa Prapaskah: masa pantang dan puasa, sebagai suatu perjalanan rohani dan batin  bersama Yesus menuju Yerusalem, di mana Ia akan melaksanakan karya-Nya sebagai Almasih.
          Mengapa masa puasa diselenggarakan selama 40 hari?  Dalam Kitab Kejadian (PL) diceriterakan  bahwa Allah mendatangkan air bah selama 40 hari untuk menghukum dosa umat manusia yang diciptakan-Nya. Selama 40 tahun bangsa Israel, yang hidup sebagai budak-budak dalam penjajahan di Mesir, harus berjuang di padang gurun dalam perjalanan hidup mereka menuju ke Palestina, sebagai tanah terjanji. Dan selama 40 hari Yesus sendiri berpuasa dan berdoa untuk mempersiapkan diri  dalam melaksanakan karya-Nya. Karena itu marilah kita seperti Yesus sendiri menggunakan masa puasa ini sebagai semacam retret 40 hari untuk dapat merayakan Paskah.

Minggu, 29 Januari 2012

Yesus Yang Menjadi Fokus Pewartaan Kita

                                                         Hari Minggu Biasa IV Tahun B

“Semua orang mengagumi cara Ia mengajar, karena Ia mengajar  sebagai orang yang berwibawa , tidak seperti ahli-ahli Taurat”

Di Swedia, ada sebuah gereja  tua yang sangat terkenal dan memiliki nilai historis.  Yang paling menarik bagi para pengunjung yakni bahwa di dalam gereja itu ada sebuah salib berukuran besar dan tampak hidup. Salib itu tergantung tepat berhadapan dengan mimbar khotbah. Para pengkhotbah dapat melihatnya, tetapi tidak kelihatan bagi umat. Ketika ditanyakan kepada pemandu tentang mengapa salib itu tersembunyi seperti itu, pemandu itu menceritakan kisah berikut.
Pada suatu hari Minggu, Raja Charles XII, mengadakan suatu kunjungan mendadak ke gereja itu. Ketika sang pengkotbah menyaksikan bahwa sang raja sedang masuk ke dalam gereja, ia menyingkirkan naksah kotbah tertulisnya dan menghabiskan waktu kotbahnya berbicara tentang keutamaan-keutamaan sang raja dan betapa banyak hal yang ia lakukan bagi rakyatnya. Beberapa hari kemudia, salib itu tiba di gereja sebagai hadiah dari raja. Bersama salib itu, dikirim sebuah surat yang berisi perintah  raja agar salib itu digantung di dinding tembok berhadapan dengan mimbar kotbah, sehingga mulai saat itu, setiap orang yang menggunakan mimbar itu untuk berkotbah, akan diingatkan pada Seseorang yang harus dikotbahkan, yakni Pribadi Yesus yang tersalib.

Minggu, 22 Januari 2012

Yunus dan Pertobatan Kita

Hari Minggu Biasa III – Tahun B

Para saudara,
            Pada hari Sabtu yang lalu, 14 Januari, tak kala kita lagi sibuk-sibuk persiapan seminar, ada kejadian di Pastoran, yakni Laptop, seorang Diakon yang baru datang dari Gunungsitoli, dan ditahbisakan pada 26 Januari mendatang, mendadak hilang di kamar, lantai 2 pastoran. Tidak jelas, siapa yang mencuri: apakah orang dalam atau orang luar. Jika ada para saudara yang mendengar issu yang mencurigakan mengenai hal ini, kami sangat senang, apa lagi jika bisa ditemukan. Saya tidak berkotbah tentang pencurian laptop ini, tapi ada kisah lain yang kurang lebih sama.

Minggu, 15 Januari 2012

Kita Menjadi Sarana Mengenal Tuhan

Hari Minggu Biasa II – Tahun B

Para saudara,
Saya jadi teringat tentang riwayat panggilan saya. Kurun waktu 1981-1984, saya sekolah di SMP RK Bunga Mawar, Gunungsitoli dan tinggal di Asrama Don Bosco, di bawah asuhan Fr. Andre CMM. Selain itu, selama di Asrama Don Bosco, saya sering menjadi mesdinar di Gereja St. Maria, Gunungsitoli. Menjelang tamat SMP, Fr. Andre  memanggil saya dan menanyakan apakah tidak berminat masuk biara, khususnya frater CMM. Secara polos saya jawab: tidak, karena pada saat itu, menjadi biarawan, sedikit pun belum ada dalam pikiran saya.

Selasa, 10 Januari 2012

Mengisi Hidup Dengan Mutiara-mutiara Hidup

                                                     Syukuran Natal & Tahun Baru STKIP St. Maria Sibolga

Para saudara,
Seorang pengamat pendidikan di Sulawesi Tenggara, yakni  Prof Dr Abdullah Alhadza, mengatakan:  “Penyelenggaraan ujian nasional (UN) yang setiap tahun pelaksanaan menelan dana ratusan miliar rupiah, gagal meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Setiap kali penyelenggaraan UN, para siswa hanya sibuk mengejar bocoran soal sedangkan guru aktif mencari siasat memfasilitasi siswa berbuat curang agar bisa mendapatkan nilai bagus dan lulus UN”. (Kompas, Selasa, 13 Desember 2011).

Sabtu, 31 Desember 2011

Merancang Agenda Kehidupan Kita

                                                   Renungan Malam Pergantian Tahun

Para saudara,
Seorang Ibu miskin, suatu saat menemukan sebuah telur, lalu begitu bergembira dan memanggil anak-anaknya dan mengatakan kepada mereka: “Nak… ke sini kalian semua, Mama dapat rejeki luar biasa. Mulai sekarang, kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan hidup kita lagi. Lihat: saya menemukan sebuah telur”. “Mama, apakah dengan sebuah telur itu bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik”, tanya salah seorang anaknya. “Oh, kalian tenang sajalah. Inilah yang akan kita buat denga telur ini...”

Kita akan mengeramkannya dengan ayam tetangga dan membiarkannya menetas menjadi seekor anak ayam. Kita tidak akan memakan anak ayam itu, tetapi kita biarkan ia bertumbuh, bertelur dan menetas, sehingga kita akan memiliki banyak ayam dan telur. Hebatkan……!?

Minggu, 25 Desember 2011

Tidak Tahu Menerima

Hari Raya Natal – Tahun B

Suatu saat, terjadilah bencana alam di salah satu desa terpencil. Rumah-rumah roboh, tanaman para warga hancur, binatang piaraan semua mati. Pendek kata, kehidupan kampung dalam sekejab hancur berantakan. Tentu saja orang-orang desa sangat membutuhkan uluran tangan. Maka, bantuan pun berdatangan dari mana-mana. Ada ratusan zak semen, bahan-bahan makanan pokok, pakaian bekas layak pakai, dlsb, sebagai tanda solidaritas sesama warga.

Sabtu, 24 Desember 2011

Apakah Yesus Sudah Lahir Bagi Kita?

                                                                    Malam Natal Tahun B

Pada zaman perang dunia II, waktu itu bangsa Jerman dan  Perancis merupakan dua musuh buyutan. Suatu hari, seorang serdadu Jerman, yang kebetulan seorang Kristen, sedang mengadakan patrol. Kira-kira, 200 meter dari tempatnya, ia melihat ada asap api. Ia ingin melihat ada apa  gerangan. “Pasti ada orang” pikirnya. Karena itu ia ingin melihat; ia jalan pelan-pelan, sesudah dekat, ia melihat seorang serdadu Perancis, sedang menghangatkan tubuhnya yang kedinginan dengan api itu. Serdadu Jerman langsung mengambil posisi dan mengarahkan senjatannya ke kepala serdadu Perancis itu. Ketika hendak menembak, serdadu Perancis itu tiba-tiba duduk. Maka, rencana menembak gagal. Kemudian serdadu Jerman kembali mengarahkan senjatannya kea rah serdadu Perancis tadi, tetapi tiba-tiba serdadu itu berdiri. Gagal lagi.

Minggu, 18 Desember 2011

Mendahulukan Kehendak Tuhan - Keunggulan Bunda Maria

Hari Minggu Adven IV – Tahun B

Para saudara,
Ada satu situs internet yang banyak membahas perihal gereja Katolik, yakni: Mempertanggungjawabkan Iman Katolik. Bagi yang  memiliki fasilitas internet, bisa juga membuka2 situs itu. Situs ini memuat diskusi mengenai ajaran kekatolikan, renungan, dlsb. Dua minggu lalu, situs ini memuat satu kisah tentang sepasang suami istri muda, memiliki 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Suami bekerja sebagai penarik becak dan istri bekerja sebagai claning service. Mereka hidup sangat sederhana, tapi tampak bahagia.

Minggu, 11 Desember 2011

Membawa Orang Pada Tuhan

                                                                Hari Minggu Adven III – Tahun B
Para saudara,
Di Timur Tengah, ada dua tempat yang cukup terkenal, bahkan sering disebut-sebut dalam Kitab Suci, yaitu: DANAU TIBERIAS dan LAUT MATI. Keduanya sama-sama mengambil airnya dari Sungai Yordan, dimana Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Danau Tiberias atau sering juga disebut  Danau Galilea, menerima airnya dari Sungai Yordan di sebelah Utara dan air yang diterimanya, terus dialirkannya ke sebelah Selatan. Karena sifatnya itu, menerima dan mengalirkan, maka ia merupakan sumber hidupan yang menggembirakan. Berbagai jenis ikan, hidup di sana, sehingga para nelayan berlayar ke sana ke mari mencari rejeki. Bukan hanya itu, sawah-sawah yang ada di sekitar aliran airnya, menjadi subur dan menjadi sumber kegembiraan bagi para petani.

Minggu, 04 Desember 2011

Luruskanlah Lorong-lorong dan Jalan Tuhan

Hari Minggu Adven II – Tahun B

Saya sudah berkali-kali punya pengalaman tersesat di jalan tak kala tourne ke Stasi.  Sekitar 8 tahun lalu, ketika masih bertugas di Paroki Padangsidimpuan, saya mengunjungi satu stasi namanya Aek Tandihat (di gunung). Memang ada 2 orang disuruh oleh vorhanger menjemput kami, tapi ketika sampai di simpang, keduanya asyik menonton televisi di salah satu warung dan tidak tahu ketika kami lewat. Karena kami lihat tidak ada orang yang menjemput, kami jalan trus. Di tengah perjalanan, kami bertemu seseorang dan bertanya kepadanya di mana letak stasi Aek Tandihat. Dan ia mengatakan sebagai berikut, “Kalian ikuti saja jalan utama ini, kemudian berbeloklah ke kanan lalu lurus kemudian berbelok ke kiri, ada sungai baru sampai di Gereja.

Minggu, 27 November 2011

Menanti Penuh Harapan

Hari Minggu Adven I Tahun B
Seorang gadis, bertunangan dengan seorang pemuda. Mereka sudah lama saling mengenal. Menurut sang gadis, laki-laki tunangannya itu, seorang pemuda yg baik, jujur dan bertanggung-jawab. Begitu juga menurut sang laki-laki, tunangannya itu seorang gadis yang ramah, baik, penuh perhatian dan penyayang. Kira-kira, 1 bulan setelah acara pertunangan, laki-laki tadi, mendapat tugas dari universitas, tempat dia mengabdi selama ini, untuk melanjutkan kuliah S-3 di Jakarta. Dengan demikian, mereka harus berpisah untuk beberapa waktu.

Minggu, 20 November 2011

Yang Pantas Mewarisi Kerajaan Allah

HR Tuhan Yesus Raja Semesta Alam Tahun A
Di Irlandia, ada seorang raja beragama Katolik yang mempunyai seorang Puteri tunggal. Puteri itulah satu-satunya yang berhak mewarisi Kerajaan. Karena itu, sang raja berusaha mendapatkan seorang calon suami bagi putrinya yang betul-betul layak. Ada 2 persyaratan yang bisa mempersunting sang putri, yakni: 1). beragama Katolik dan 2). seseorang yang mencintai Allah dan sesama. Untuk memastikan hal itu, ia mengadakan semacam sayembara yang terbuka untuk umum. Maka berdatanganlah putera-putera mahkota dan pemuda-pemuda biasa dari berbagai penjuru mengikuti sayembara itu. Namun dari semua yang mengikuti sayembara itu, tak seorang pun yang dinyatakan lolos dan layak.

Minggu, 13 November 2011

Mengembangkan Talenta


HARI MINGGU BIASA XXXIII A

Seorang pemburu menembak jatuh seekor burung elang di dahan sebatang pohon. Dengan segera si pemburu itu memanjat pohon itu dan melihat ada sarang burung elang itu, kemudia ia menemukan 1 butir telur elang itu. Telur itu dibawanya ke rumah dan diletakkan di sarang ayam untuk dierami.

Beberapa minggu kemudian, telur itu menetas bersama telur-telur ayam lainnya. Karena diasuh oleh  induk ayam, si anak elang hidup sebagaimana anak ayam lainnya: mengais, mematuki sisa-sisa makanan, dan tiap hari berjalan di tanah. Ia tidak pernah menggunakan sayapnya karena ia tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya seekor elang yang sanggup terbang tinggi.

Ketika sudah dewasa, si elang itu melihat seekor burung terbang tinggi di angkasa. “Makhluk apa itu?”, tanyanya kepada induk ayam yang mengasuhnya. “Itu seekor elang. Kamu pun  bisa seperti mereka. Cobalah… “, kata induk asuhnya. “Ah, mana bisa… aku takut nanti sayap saya patah, atau tersesat di angkasa”, jawabnya setiap kali dianjurkan oleh induk asuhnya untuk mencoba terbang. Tapi setiap kali melihat elang terbang di angkasa, ia hanya kagum dan karena tidak pernah mencoba, akhirnya, ia pun tidak akan pernah bisa terbang seperti elang, dan tetap hidup seperti ayam lainnya.