Jumat, 04 Maret 2016

JALAN SALIB & GUA MARIA SANTEONG


Perhentian Pertama:
Yesus Dihukum Mati
Gua Maria Santeong terletak di Santeong, 400 Meter di depan Terminal Sibolga. Tepatnya di lembah perbukitan Bukit Barisan, bertahtalah Bunda Maria Santeong, Kota Sibolga (Negri Berbilang Kaum). Secara Gerejawi, Gua Maria Santeong masuk wilayah KEUSKUPAN SIBOLGA, Gereja Katolik Paroki Katedral Santa Theresia Lisieux, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Lokasi Goa Maria Santeong terletak + 1 KM dari Gereja Katedral Sibolga & Kantor Walikota Sibolga (Lapangan Simaremare).




Suasana Jalan Salib
Dengan menyusuri Jalan selebar 1,5 Meter, dan panjang 300 Meter (dari rumah potong) di tengah pemukiman penduduk & pemakaman Tionghoa. Walaupun demikian pengunjung tidak perlu takut, sebab sama sekali tidak ada ada suasana seram / horor. Bagi umat yang membawa mobil, dapat parkir di depan rumah potong hewan, sedangkan yang membawa sepeda motor dapat langsung menuju Gua Maria.

Gua Maria Sibolga Santeong terkenal dengan suasana sejuk, asri, dan menentramkan jiwa. Mengingat karena Gua Maria terletak di tengah perbukitan Bukit Barisan yang memanjang dari Lampung hingga Aceh. Tepat disamping Gua Maria mengalir air, yang seakan-akan menambah keindahan gua ini. Menurut penuturan dan kesaksian beberapa orang, bahwa air yang mengalir di sekitar Gua Maria  bertuah. Tidak mengherankan banyak orang luar kota yang berdoa di depan Gua Maria, dan banyak pengunjung yang cuci muka, dan membawa air ke rumah.

Salib San Damiano
(Salib yang berbicara pada St. Fransiskus)
Gua Maria Santeong dibangun pada tahun 1970, oleh Pastor Paroki Katedral Sibolga yaitu Pastor Donatus Boss OFM Cap (Ordo Kapusin). Pastor Donatus, adalah berkebangsaan Jerman dan sangat fasih berbahasa Indonesia. Namun, Komplek Gua baru diresmikan Tahun Suci 1975. 
Sedangkan untuk Jalan Salib diresmikan pada tahun1982. Selain lokasinya sejuk karena banyaknya pepohonan, kebersihan Gua Maria ini patut diacungi jempol, sebab umat Lingkungan Santa Lusia Santeong dan Legio Maria Ratu Para Rasul yang rajin kerja bakti.

Komplek Jalan Salib (Via Dolorosa) dan Gua Maria Santeong semakin bagus dan menarik, semenjak Pastor Samuel Gulo Pr, Pastor Aloysius Barut Pr, Saudari Rita Paulina, giat memperhatikan, menata dan merenovasi Gua Maria Santeong melalui sumbangan umat.
Bagi umat yang tergerak hatinya untuk merehab / renovasi Gua Maria silahkan menghubungi Pastor Paroki Katedral Sibolga.
Foto bersama: Peserta Jalan Salib

Selain berdoa di Gua Maria, pengunjung juga dapat berdoa & berkumpul untuk merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus melalui JALAN SALIB (Bahasa Latin: Via Crucis, atau Via Dolorosa: Jalan Penderitaan Yesus) dengan 14 Perhentian.

 Sejarah Jalan Salib di mulai pada abad ke 14, di perkenalkan oleh Santo Fransiskus Asisi terlebih setelah mengalami stigmata (5 luka Kristus), bersama para biarawan dari Ordo Fransiskan.

Jalan Salib adalah salah 1 devosi dalam tradirisi Gereja Katolik. Pada Jalan Salib tersebut tergambar Yesus Kristus  rela menderita sengsara sampai wafat terdorong oleh cinta.  Lewat sengsara dan wafat-Nya, Ia ingin membagikan apa yang masih ada pada-Nya, yakni hidup-Nya, nyawa-Nya, demi keselamatan kita.


Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus, kita ingin semakin menyadari betapa besar kasih Tuhan kepada kita sampai Ia rela membagikan segala yang ada pada-Nya, termasuk hidup-Nya sendiri, kepada kita.


JADWAL JALAN SALIB DI GUA MARIA SANTEONG (Selama masa Prapaskah / Puasa):

1. Hari Minggu, 28 Februari 2016, Jam 4 Sore: Petugas Lingkungan Santeong (Misdinar Asrama).
2. Hari Minggu, 6 Maret 2016, Jam 4 Sore: Asrama Putri sekligus Misdinar.
3. Hari Minggu, 13 Maret 2016, Jam 4 Sore: Lingkungan Kota (Misdinar PPA).
4. Hari Minggu Palma, 20 Maret 2016, Jam 4 Sore: Lingkungan Sambas (Misdinar PPA).
5. Jumat Agung, 25 Maret 2016 (Wafatnya Yesus Kristus): Jam 9 Pagi, oleh LM. Para Rasul

Bunda Maria
Bunda Pertolongan Abadi

Jalan Salib pada Hari Minggu, 28 Februari 2016, yang lalu dihadiri sekitar 70 orang, terdiri dari: Umat Lingkungan Kota, Santeong, Suster SCMM, dan Asrama Putri. Sebab pada saat bersamaan OMK Kota sedang mengadakan acara di Paroki Pinangsori, dan REMAKA mengadakan Jalan Salin di PBI Mela.

Di Gereja Katedral Sibolga, pada Hari Jumat Agung, Tanggal 25 Maret 2016, ada 2 acara:
1) Sakramen Tobat (Sesudah Jalan Salib dari Santeong)
2) Penghormatan & Penciuman Salib (Jam 3 Sore): Sekaligus pengumpulan Amlop APP.
Yesus Kristus:
Via (Jalan), Veritas (Kebenaran), Vita (Hidup)



5 alasan mengapa kita harus berdevosi Jalan Salib:
1. Menumbuhkan Kesadaran akan Dosa.
2. Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Ekaristi.
3. Membina Perasaan Kita.
4. Menguatkan Kehendak untuk Setia.
5. Melatih Kesabaran.

Semoga artikel ini, dapat menumbuh kembangkan iman umat akan Allah, dan semakin mencintai dan merawat Gua Maria Santeong. 
Horas, Ya'ahowu, Menjuah-juah.

AYO BERZIARAH KE GUA MARIA SANTEONG

Informasi lebih lanjut:

Pastor Aloysius Barut Pr (Pastor Paroki)
Pastoran Katolik Katedral
Jl. Bridjend Katamso No. 21
Telp 0631-22428
Kel. Pasar Baru
Kota Sibolga.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar