Hari Minggu
Biasa XXX Tahun B
Para saudara,
Konon
kabarnya, ada seorang gadis yang tinggal di daerah Perbatasan: ia sangat cantik
tetapi sayang matanya buta. Pada umur 17 tahun, ia pernah menderita sakit gigi,
kemudian kena infeksi lalu menyerang bagian saraf, yang membuatnya jadi buta. Orang
tuanya berusaha keras supaya putri mereka bisa sembuh. Jalan terakhir yang
ditempuh adalah operasi di Rumah Sakit. Dalam proses operasi mata ini, ia selalu
dibantu oleh seorang pemuda, yang selalu memberi semangat dan dorongan
kepadanya supaya tetap semangat. Tetapi sayang sekali, pemuda ini tampangnya
sangat jelek: mukanya bopeng, hidungnya pesek, dll.
Gadis buta ini sangat terkesan dengan pemuda ini,
sehingga ia jatuh hati kepada pemuda itu. Mereka pun
akhirnya saling jatuh cinta. Selama proses penyembuhan, sang pemuda antara gembira dan cemas. Cemas karena dia
berpikir setelah gadis itu bisa melihat nanti, pasti ia akan melihat tampangnya
yang jelek, dan dengan demikian akan meninggalkannya. Waktu gadis itu
sembuh dan dapat melihat, ia meluapkan kegembiraan hatinya dengan memeluk dan
mencium kekasihnya. Pemuda itu terharu dan berkata: “Saya kira sesudah engkau
melihat tampangku yang jelek, engkau akan meninggalkan saya”. Tetapi si gadis
menjawab: “Saya sudah melihat engkau
dengan HATI sebelum saya melihat engkau dengan mata”.