Legio Maria (Bahasa Latin: Legio Mariae) adalah sebuah kelompok kerasulan awam Katolik yang melayani Gereja Katolik secara sukarela. Legio Maria berjuang di bawah panji-panji Santa Maria Tak Bernoda dengan bersenjatakan doa-doa. Anggota Legio Maria tersebar di 5 benua dan merupakan Organisasi Kerasulan Awam terbesar dalam Gereja Katolik. Anggota terbanyak terdapat di Indonesia, Korea Selatan, Filipina, Brasil, Argentina dan Republik Kongo.
Menurut sejarahnya, pertama kali Legio Maria didirikan di Dublin, Irlandia, oleh orang awam Katolik, Frank Duff, pada 7 September 1921. Anggota pertamanya adalah Frank Duff, Pastor Micahel Toher dan 13 wanita. Pada awal perkembangannya, Legio Maria sempat tersendat-sendat. Namun kemudian Legio Maria dapat berkembang dengan pesat.
Lambang Legio Maria |
Tujuan dari Legio Maria sebagaimana tercantum dalam Buku Pegangan Legio Maria adalah kemuliaan Allah melalui pengudusan anggotanya yang dikembangkan dengan doa dan kerjasama aktif, dibawah bimbingan Gereja, dalam Karya Maria dan Gereja untuk menghancurkan kepala ular dan meluaskan Kerajaan Kristus. Singkatnya mengusahakan supaya para anggotanya menghayati hidup seturut perintah Tuhan dan memancarkan cara hidup saleh dalam lingkungan di mana para anggotanya tinggal dengan karya kerasulan di bawah perlindungan Santa Maria Tak Bernoda.
Tugas utama seorang legioner (anggota Legio Maria) adalah menghadiri Rapat Presidium selain doa, karya kerasulan seperti misalnya mengunjungi orang sakit, mengajak umat yang tidak aktif untuk kembali aktif, dan membantu tugas-tugas Paroki (Liturgi, Paskah, Natal, Mengunjungi Penjara, Dll).
HUT. LM. Bunda Sang Penebus
Tahun ini, Tanggal 14 Februari 2016, Legio Maria Bunda Sang Penebus Sibolga genap berusia 26 Tahun, dengan Ketua Presidium Ibu Erni Damanik, dan jumlah anggota 15 orang. Pada Hari Sabtu, 13 Februari 2016, di Gereja Katedral Sibolga, Jam 6 sore, diadakan perayaan Misa HUT LM. Bunda Sang Penebus, dan perayaan Misa dipimpin oleh Pastor Agustinus Gunawan Faran Pr.
Pada umumnya perayaan Misa berlangsung dengan khusuk dan khidmat. Dalam khotbahnya Pastor Gusti menekankan tentang pentingnya para Legioner membaca Firman Tuhan setiap hari, merenungkan dan menjadikan Sabda Tuhan sebagai pegangan hidupnya. Firman yg dibaca tersebut harus diresapi, dan mendarah daging dan di praktek kan dalam kehidupan para Legioner terutama dalam hal kasih. Pelayanan para Legioner harus mencerminkan kasih Tuhan itu sendiri, terutama kepada mereka yang membutuhkan yaitu mereka yang sakit, jompo, dan tidak berdaya serta yang terpenjara.
Rekreasi Ke Pantai Pulau Pane
Suasana Permainan |
Keesokan harinya, pada Minggu, Tgl 14 Februari 2016, bertepatan dengan Valentine Day, dengan didampingi oleh Pastor Aloysius Barut Pr (Paroki Katedral), 10 orang anggota Kelompok LM Bunda Sang Penebus kompak memakai seragam biru, mereka mengadakan acara Rekreasi di Pantai Pulau Pane.
Letak Pantai Pulau Pane kurang lebih 45 KM ke arah barat dari Kota Sibolga. Pantai Pulau Pane bisa dikatakan masih satu kawasan dengan Pantai Binasih, Kec. Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah. Keindahan alam, dan keasrian Pantai Pulau Pane sangat memukau mata dan menenangkan jiwa.
Dalam suasana yang cerah dan ceria, LM Bunda SP dan Pastor Aloy, menggadakan permainan yang mengundang gelak dan canda tawa: Kereta Buta, dan Bola Tali. Akhirnya acara dilanjutkan dengan acara bebas dan makan bersama, dengan bekal yang dibawa dari Sibolga. Semoga ke depannya LM Bunda Sang Penebus Katedral Sibolga semakin maju dan berkembang dalam Iman, Harapan, dan Kasih.
Bagi umat Katolik atau siapa yang yang ingin bergabung dengan Legio Maria Bunda Sang Penebus, atau ingin mengetahui tentang Legio Maria silahkan datang dalam kegiatan Legioner.
Salam Legioner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar