Hari Raya Kelahiran
Yohanes Pembaptis, Tahun B
Para saudara,
Ada satu peristiwa. Di salah satu sekte keagamaan,
pernah diadakan acara penyembuhan. Pada
permulaan, seperti biasanya, didahului dengan musik dan lagu-lagu pujian yang kadang
menggelegar dan menghanyutkan, lalu disusul dengan kotbah yang berapi-api,
dengan merangkai ayat-ayat kitab suci yang dicopot sana copot sini. Terasa bahwa, pembawa acara dan si pengkotbah
berusaha keras supaya massa bisa dikuasai secara psikologis, sehingga akhirnya menganggap semua yang
dikatakan oleh si pengkotbah adalah
semuanya vitamin.
Lalu sampailah pada acara yang ditunggu-tunggu, yaitu
acara penyembuhan. “Kuasa Tuhan sedang terjadi sekarang, karena itu siapa saja
yang sakit dan sakit apa saja datanglah ke depan, biar Yesus menjamah anda”,
kata si penyembuh, mengindoktrinasi. Ia menumpangkan tangan ke atas yang sakit,
dan banyak yang jatuh pingsan, kerasukan roh, begitu menurut mereka. Suasana pun
terasa mencekam, orang yang tidak kuat mentalnya bisa terbawa emosi dan
terhipnotis.
Pertanyaannya: apakah orang sakit benar sembuh? Secara fisik tidak, tatapi sembuh secara
psikologis, karena orang sudah dikuasai secara mental-psikologis. Mereka ringan
dan damai, tetapi beberapa jam setelah itu, kembali seperti sebelumnya. Apa yang bisa kita tangkap dengan
gejala ini? Si penyembuh, dan tim mereka itu, sesungguhnya tidak membawa orang pada Yesus,
dia berusaha supaya dia menjadi bintang
dan fokus dalam acara penyembuhan itu, dan bahkan cenderung bergaya selebritis.