Rabu, 28 Desember 2016

Pembagian Bingkisan Sosial Natal 2016

Gereja Katolik Katedral Sibolga
Pembagian Bingkisan
Sosial Natal 2016
" Hari ini ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud"
(Lukas 2:11)
Pastor Aloysius Menyerahkan Bingkisan Sosial Natal

 Penistaan Agama & Tidak Toleransi
Umat Katolik / Kristen adalah orang yang beriman pada Allah, dan mengakui adanya satu Tuhan Allah. Umat Katolik / Kristen bukan orang kafir. Sangat disayangkan pada masa Natal ada ormas intoleransi (tidak toleransi) melakukan razia / sweeping atribut Natal (Topi Sinterklas, Dll) dengan alasan merujuk Fatwa.
Dasar hukum Indonesia adalah: Pancasila, UUD 45, Bendera Merah Putih, Pancasila, KUHP, Dlldan bukan Fatwa MUI. Fatwa MUI hanya berlaku bagi umatnya. Razia atribut Natal adalah bentuk pengkhianatan kepada Pancasila. Mereka seolah-olah paling pribumi dan berjasa atas kemerdekaan Indonesia. Sebagai sesama anak bangsa, umat Katolik / Kristiani juga ikut berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Terbukti dengan adanya para Pahlawan: Mgr Albertus SJ, Letkol. Ignatius Slamet Riyadi, Marsekal Muda Agustinus Adisutjipto, Laksamana Yosaphat Sudarso, Patimura, Piere Tandean, Dll.
Benda-benda lain misalnya: Lilin, Garam dan Pohon Pinus, Dll, adalah atribut  /lambang Kristiani, lalu apakah agama lain juga akan mengeluarkan fatwa & mengharamkan?? Lembaga agama mestinya mengeluarkan sikap yang damai dan membawa kesejukan, kedamaian, dan bukan sebaliknya malah menciptakan suasana “panas”.


Suka Cita Natal
Natal identik dengan suka cita dan kegembiraan.
Yesus disebut Anak Allah, “Bukan berarti Allah melahirkan dan mencari Bidan”. Kelompok atau Ormas Anti Pancasila telah melakukan suatu bentuk “Penistaan Agama” dan mestinya diproses secara hukum. Berkat firman Allah, Maria telah melahirkan sebagai seorang bayi yaitu Yesus sebagai penebus manusia. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Umat Kristiani juga disebut juga sebagai “anak-anak Allah” karena melaksanakan perbuatan kasih (sosial).
Sebab “Iman tanpa perbuatan adalah mati”. Kami disebut Anak Sibolga atau Anak Medan, bukan berarti si Sibolga (si Medan) melakukan hubungan lalu kami lahir, tetapi lebih bermakna sebagai “Berasal dari Kota Sibolga / Medan”.


Sumbangan Sosial Natal

Gereja Katolik Paroki Katedral Sibolga mengadakan Aksi Sosial Natal 2016. Bagi umat yang tergerak HATINYA & ingin MENYUMBANGKAN dapat menghubungi Gereja Katolik Katedral Sibolga (Pastoran): Beras, Mie Instan, Syrup, Gula, Uang Tunai. Sumbangan boleh melewati Tanggal , sebab sumbangan tetap akan disalurkan. Nama penyumbang akan ditempelkan di papan pengumuman.
Pada Tahun 2016 ini sumbangan sangat sedikit. Entah karena ekonomi, pelit / tidak mau berbagi, atau memang hatinya tertutup seperti benteng, Dll. Semuanya hanya Allah yang tahu. Maka Gereja (Panitia Natal) membagikan kepada umat “apa yang ada”.Pada umumnya sumbangan yang masuk berasal dari Umat Katolik Pusat Kota, Stasi 1 orang yang menyumbang, PNS 1 orang, Polisi 1 orang (Nama penyumbang akan ditempelkan di papan pengumuman).


Pembagian Bingkisan Sosial Natal

            Pembagian Bingkisan Sosial Natal diadakan pada Tanggal 28 s/d 29 Desember 2016, Jam 08.00 s/d 12.00 WIB, dan Jam 15.00 s/d 17.00 WIB, bertempat di Pastoran Katolik Katedral Sibolga. Umat yang akan mengambil Bingkisan Natal WAJIB membawa KUPON (Kupon sudah dibagikan melalui Ketua Stasi / Ketua Lingkungan), total kupon 145 bingkisan termasuk 3 Stasi Bukit Barisan. Pastor Aloysius Barut Pr (28/12/2016) dengan memakai jubah dan topi sinterklas secara simbolis menyerahkan bingkisan Sosial Natal di depan Pastorann kepada umat, dan umat secara sukacita menerimanya.
            Aksi Sosial Natal juga akan disalurkan ke 3 Stasi Bukit Barisan (Bonandolok, Aek Raisan 2 Lobu Nagor, dan Aek Raisan 4 Lobu Singkam). Kami berharap semoga pada pada tahun mendatang semakin banyak yang menyumbang.

 Kami Berdoa Semoga Tuhan Allah Melimpahkan Rahmat & Berkat
Bagi Para Dermawan / Donatur 
                



Tidak ada komentar:

Posting Komentar