Gereja
Katolik Katedral Sibolga
Pembagian
Bingkisan
Sosial
Natal 2016
" Hari ini ini telah lahir bagimu
Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di Kota Daud"
(Lukas 2:11)
Pastor Aloysius Menyerahkan Bingkisan Sosial Natal |
Penistaan Agama & Tidak Toleransi
Umat Katolik / Kristen adalah orang yang
beriman pada Allah, dan mengakui adanya satu Tuhan Allah. Umat Katolik /
Kristen bukan orang kafir. Sangat disayangkan pada masa Natal ada ormas
intoleransi (tidak toleransi) melakukan razia / sweeping atribut Natal (Topi
Sinterklas, Dll) dengan alasan merujuk Fatwa.
Dasar hukum Indonesia adalah: Pancasila,
UUD 45, Bendera Merah Putih, Pancasila, KUHP, Dll, dan bukan Fatwa
MUI. Fatwa MUI hanya berlaku bagi umatnya. Razia atribut Natal adalah bentuk
pengkhianatan kepada Pancasila. Mereka seolah-olah paling pribumi dan berjasa
atas kemerdekaan Indonesia. Sebagai sesama
anak bangsa, umat Katolik / Kristiani juga ikut berjuang merebut kemerdekaan
dari tangan penjajah. Terbukti dengan adanya para Pahlawan: Mgr Albertus SJ,
Letkol. Ignatius Slamet Riyadi, Marsekal Muda Agustinus Adisutjipto, Laksamana Yosaphat Sudarso, Patimura, Piere Tandean,
Dll.
Benda-benda lain misalnya: Lilin, Garam
dan Pohon Pinus, Dll, adalah atribut /lambang Kristiani, lalu apakah
agama lain juga akan mengeluarkan fatwa & mengharamkan?? Lembaga agama
mestinya mengeluarkan sikap yang damai dan membawa kesejukan, kedamaian, dan
bukan sebaliknya malah menciptakan suasana “panas”.
Suka Cita Natal
Natal identik dengan suka cita dan
kegembiraan.
Yesus disebut Anak Allah, “Bukan berarti Allah melahirkan dan mencari
Bidan”. Kelompok atau Ormas Anti Pancasila telah melakukan suatu bentuk
“Penistaan Agama” dan mestinya diproses secara hukum. Berkat firman Allah,
Maria telah melahirkan sebagai seorang bayi yaitu Yesus sebagai penebus
manusia. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Umat Kristiani juga disebut juga
sebagai “anak-anak Allah” karena melaksanakan perbuatan kasih (sosial).
Sebab “Iman tanpa perbuatan adalah mati”.
Kami disebut Anak Sibolga atau Anak Medan, bukan berarti si Sibolga (si Medan)
melakukan hubungan lalu kami lahir, tetapi lebih bermakna sebagai “Berasal dari
Kota Sibolga / Medan”.
Sumbangan Sosial Natal
Gereja Katolik Paroki Katedral Sibolga
mengadakan Aksi Sosial Natal 2016. Bagi umat yang tergerak HATINYA
& ingin MENYUMBANGKAN dapat menghubungi Gereja Katolik Katedral Sibolga
(Pastoran): Beras, Mie Instan, Syrup, Gula, Uang Tunai. Sumbangan boleh
melewati Tanggal , sebab sumbangan tetap akan disalurkan. Nama penyumbang akan
ditempelkan di papan pengumuman.
Pada Tahun 2016 ini sumbangan sangat
sedikit. Entah karena ekonomi, pelit / tidak mau berbagi, atau memang hatinya
tertutup seperti benteng, Dll. Semuanya hanya Allah yang tahu. Maka Gereja
(Panitia Natal) membagikan kepada umat “apa yang ada”.Pada umumnya sumbangan yang masuk berasal
dari Umat Katolik Pusat Kota, Stasi 1 orang yang menyumbang, PNS 1 orang,
Polisi 1 orang (Nama penyumbang akan ditempelkan di papan pengumuman).
Pembagian Bingkisan Sosial Natal
Pembagian
Bingkisan Sosial Natal diadakan pada Tanggal 28 s/d 29 Desember 2016,
Jam 08.00 s/d 12.00 WIB, dan Jam 15.00 s/d 17.00 WIB, bertempat di Pastoran
Katolik Katedral Sibolga. Umat yang akan mengambil Bingkisan Natal WAJIB
membawa KUPON (Kupon sudah dibagikan melalui Ketua Stasi / Ketua
Lingkungan), total kupon 145 bingkisan termasuk 3 Stasi Bukit
Barisan. Pastor Aloysius Barut Pr (28/12/2016) dengan memakai jubah dan
topi sinterklas secara simbolis menyerahkan bingkisan Sosial Natal di depan
Pastorann kepada umat, dan umat secara sukacita menerimanya.
Aksi
Sosial Natal juga akan disalurkan ke 3 Stasi Bukit Barisan (Bonandolok, Aek
Raisan 2 Lobu Nagor, dan Aek Raisan 4 Lobu Singkam). Kami berharap semoga pada
pada tahun mendatang semakin banyak yang menyumbang.
Kami Berdoa Semoga
Tuhan Allah Melimpahkan Rahmat & Berkat
Bagi Para Dermawan /
Donatur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar