Minggu, 18 Agustus 2013

MELEMPARKAN API KE BUMI



Hari Minggu Biasa XX – Tahun C

Para Saudara,
Bpk Hernandes, sebelum menjadi pengikut Yesus, hobinya keluar rumah dan suka mabuk-mabukkan bersama dengan teman-temannya. Pulang ke rumah biasanya lewat tengah malam, dalam keadaan tenggen. Kalau istrinya terlambat membukakan pintu,         Bpk Hernandes sudah memaki atau bahkan main pukul. Bukan hanya itu, Bpk Hernandes juga suka ke tempat pelacuran. Istri dan anak-anaknya tahu  akan hal itu, tetapi karena takut, maka mereka diam saja.
Suatu hari, Bpk Hernandes, tiba-tiba mengajak istri dan anak-anaknya masuk Katolik. Bagi sang istri tidak apa-apa, yang penting suaminya bisa bertobat. Setelah menjadi katolik memang terjadi perubahan besar dalam diri Bpk Hernandes: ia tidak suka keluar rumah pada malam hari lagi, tidak suka mabuk-mabukkan dan tidak suka ke tempat pelacuran. Tapi godaan segera datang dari teman-temannya. Jika diajak minum-minuman atau ‘jajan’ oleh teman-temannya, hatinya bergolak tidak tenang lagi. Ia merasakan seakan ada pertentangan dari dalam bathinnya: mengikuti Yesus atau kembali ke masa lalu. Dan akhirnya ia memang berhasil, tetap setia mengukuti Yesus.

Minggu, 04 Agustus 2013

MENGELOLA HARTA BENDA



Hari Minggu Biasa XVIII, Tahun C

Para Saudara,
Kita pernah mendengar nama Max Weber; tokoh ilmu sosiologi modern, yang mana pikiran-pikirannya tetap menjadi acuan dewasa ini, khususnya menyangkut teori-teori ilmu sosial. Salah satu gagasannya yang amat terkenal adalah teori terjadinya perubahan rasionalitas manusia. Menurut Max Weber, ada 3 lapisan perkembangan manusia, yakni:              1). masyarakat tradisional, 2). masyarakat berkembang dan 3). masyarakat modern. Menuru Max Weber, Masyarakat tradisional, level yang terendah, sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang berbau magis, ilmu hitam, jimat-jimat, penyembahan roh leluhur, pelet, dlsb.
Masyarakat berkembang, level kedua, ditandai dengan ketertarikan pada ritus-ritus agama, lalu sangat menggilai hasil-hasil teknologi dari Negara-negara maju. Kita berada di level ini, maka benar alat-alat teknologi canggih seperti: handphone, computer, tv, dlsb, sangat memikat kita. Handphone misalnya, lebih sebagai gaya hidup daripada sebagai kebutuhan. Dengan demikian, negara berkembang menjadi lahan subur bagi hasil teknologi Negara-negara maju. Sedangkan pada masyarakat modern, level yang terakhir, sangat dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan sekularisme. Ini terjadi di Negara-negara Eropa. Pada masyarakat modern, ketika ilmu pengetahuan menjadi sistim kepercayaan yang dominan, maka pesona magis dan agama menjadi hilang.