Minggu, 27 Mei 2012

Kita Dipimpin Oleh Roh


Hari Minggu Pentakosta, Tahun B
Para saudara,
Hidup mnusia, penuh dengan hal-hal yang kontradiktif (=hal-hal yang bertentangan); ada cerita-cerita yang membuat kita tersenyum dan tertawa, dan ada pula yang membuat kita sedih dan prihatin. Di salah satu tempat, ada suatu kisah. Sepasang suami-istri,  hendak menyeberangi sungai. Sungai mulai banjir. Suami mencari sampan, tetapi tidak berhasil. Sang istri sedang berbadan dua. Karena tidak ada sampan, mereka mencari tempat penyeberangan yang agak dangkal. Sang suami dengan menggunakan segala kekuatannya, menggendong istrinya yang lemah karena sedang mengandung. Tak kala sampai di seberang, keduanya tersenyum penuh suka-cita, kamudia keduanya berpelukan dan melanjutkan perjalanan mereka.
Ada juga fenomena sebaliknya.  Sepasang suami istri, yang sedang mengikuti acara partangiangan, ketika mereka kembali, di tengah perkampungan, diramai-ramaikan oleh penduduk kampung sampai meninggal, karena dituduh menyimpan begu ganjang di rumahnya. Mereka mati  dipukuli sampai mati, oleh sesama orang Kristen.

Minggu, 13 Mei 2012

Mencintai Tuhan dan Sesama


Hari Minggu Paskah VI, tahun B

Para saudara,
Pada perang dunia II (thn 1939-1945), Negara Polandia, negaranya Paus Yohannes Paulus II, dijajah oleh negara Jerman. Pada saat itu, siapa saja yang berani melawan dan menyanggah orang Jerman, akan ditangkap dan dimasukan dalam penjara. Pada saat itu, di Polandia, ada seorang pastor, namanya P. Maximilian Kolbe. Pastor ini, sudah pernah menegur tentara Jerman karena sangat kasar kepada masyarakat dan tidak menghargai hukum. Karena itu, P. Maximilian Kolbe, ditangkap kemudian dimasukan dalam penjara.
Suatu hari, semua tahanan yang ada dalam penjara, termasuk P. Maximilian Kolbe, disuruh berbaris di lapangan. Di situ, dipilih seorang dari tahanan itu yang akan dipotong lehernya. Untuk penentuan itu, dibuat suatu undian dan menurut undian itu jatuh kepada seorang bapak. Bapak ini, mempunyai satu orang istri dan dan banyak anaknya. P. Maximilian Kolbe, sangat kasihan kepada bapak itu, karena begitu besar tanggung-jawabya, karena ada istri dan anak-anaknya.
Karena itu, P. Maximilian Kolbe, meminta kepada komandan supaya ia diperkenankan menggantikan bapak itu. “Biarlah aku menggantikan bapak ini, supaya dia tetap hidup”,  kata pastor itu kepada komandan. Pada permulaan tidak diijinkan oleh komandan, tetapi karena pastor itu terus mendesak,  akhirnya komandan mengijinkan. Akhir kisah, bapak tadi selamat, tidak jadi dipenggal kepalanya, tetapi P. Maximilian Kolbe, mati dipotong lehernya, hanya karena  rasa kasih dan cintanya kepada bapak itu dan keluarganya.

Minggu, 06 Mei 2012

Pohon Kehidupan Kita


Hari Minggu Paskah V, Tahun B
Para saudara
Barangkali, Anda adalah salah seorang yang suka bersih-bersih. Suatu sore, anda berencana mau membersihkan sebatang pohon di halaman rumah, katakanlah pohon mangga atau pohon yang lain, supaya tampak lebih indah dan berbuah banyak. Dari kejauhan, anda melihat hanya beberapa ranting saja yang agak layu dan kering.
Tetapi setelah anda dekat dan menjelajahi dari cabang ke cabang dan dari ranting ke ranting, anda sendiri menjadi sangat heran, karena menemukan bahwa hampir di sekujur pohon, terdapat ranting dan bahkan cabang yang sudah mati. Ranting-ranting dan cabang-cabang itu harus dipangkas, selain untuk membersihkan, juga agar pohon tersebut bisa bertumbuh lebih sehat sehingga menghasilkan buah yang lebih banyak.