Saudara-saudari,
Dalam paham masyarakat Jawa tradisional, ada satu
sosok pribadi yang sangat terkenal, yang disebut dengan istilah Ratu Adil. Ini ditulis dalam Ramalan Jayabaya oleh seorang raja yang
adil dan bijaksana di Mataram, namanya Prabu Jayabaya (1135-1159). Dalam
ramalan Jayabaya ini, disebutkan bahwa di masa depan, yang tidak diketahui
kapan, akan ada Zaman Keemasan bagi Nusantara. Zaman itu, didahului dengan
datangnya suatu masa penuh bencana. Gunung-gunung akan meletus, bumi
berguncang-guncang, laut dan sungai akan meluap. Ini akan menjadi masa
penderitaan dan kesewenang-wenangan; masa orang-orang licik berkuasa dan masa
orang-orang baik akan tertindas.
Tetapi setelah masa yang berat dan suram itu,
datanglah sang Ratu Adil. Dengan datangnya Ratu Adil, maka datanglah
zaman baru; zaman yang penuh kemegahan dan kemuliaan; zaman keemasan Nusantara.
Ramalan tentang Ratu Adil ini, biar pun berbau fiktif, tetapi sangat menghibur, meneguhkan, memberi
harapan dan tetap hidup dalam pemikiran masyarakat Jawa. Kalau sekarang hidup kita bersusah-susah dan
menderita, itu akan segera berakhir, akan datang Ratu Adil, membawa harapan dan
memulihkan segala sesuatu.
Saudara-saudari,
Dalam
paham kita orang Kristen, ada paham tentang Mesis yang akan datang, yang akan membaharui
segala-galanya. Sebetulnya, paham tentang Mesias ini, sudah lama dinubuatkan
oleh nabi Yesaya, kira-kira 700 thn SM. Itulah yang dikisahkan dalam bacaan I
tadi. Zaman mesianis itu merupakan masa yang dirindukan, penuh keindahan, dan merupakan
zaman penciptaan baru. Pada saat itu: mata orang buta akan dicelikkan, telinga orang-orang tuli
akan mendengar; mulut orang-orang bisu
akan bersorak-sorai dan orang-orang lumpuh akan melompat bagaikan rusa; padang gurun akan memancarkan
air; sungai akan mengalir di padang
belantara dan tanah pasir akan menjadi kolam. Sungguh indah dan luar biasa
datangnya zaman mesianis itu. Mirip sekali dengan paham Ratu Adil dalam Ramalan
Jayabaya, dalam tradisi masyarakat Jawa tadi.
Nubuat
Yesaya tentang datangnya zaman mesianis, telah terpenuhi dalam diri Yesus. Dalam bacaan Injil tadi, Yesus memperlihatkan
bahwa apa yang dinubuatkan nabi Yesaya itu telah menjadi kenyataan. Benarlah,
jika nabi bernubuat atas nama Tuhan, nubuat itu pasti akan terlaksana. Mukjizat
penyembuhan seorang tuli dan bisu oleh Yesus, menjadi tanda nyata bahwa Yesus
betul-betul merupakan Mesias yang dijanjikan Allah untuk menyelamatkan
umat-Nya.
Saudara-saudari,
Penyembuhan
yang dilakukan oleh Yesus, bukan hanya berlangsung dulu tetapi terus
berlangsung hingga sekarang ini. Mukjizat Yesus tidak hanya berlangsung dulu
tetapi juga berlangsung hingga hari ini bahkan pada saat ini pun. Tepatlah thema
Bulan Kitab Suci nasional tahun ini: Menyaksikan Mukjizat Tuhan. Atas dasar
panggilan kita, Yesus telah memerintahkan kita untuk mewujudkan mukjizat itu.
Di
sekitar kita ada banyak yang tuli dan gagap, kalau tidak secara fisik, ya
secara mental – spiritual. Tuli dalam arti tidak peduli dengan firman Tuhan;
gagap dalam arti tidak mempunyai niat dan semangat untuk menyampaikan kehendak
Tuhan. Tuli dan gagap disebabkan
oleh berbagai kecemasan duniawi; tuli dan gagap karena terhimpit oleh kekuatan-kekuatan
dan bujuk rayu setan di sekitarnya; tuli dan bisu mana kala tantangan dan
penderitaan memporak-poranda hidupnya. Dalam situasi seperti itulah, kita
tampil membawa harapan mesianis bagi mereka.
Saudara-saudari,
Kata-kata
Yesus dalam Injil tadi: “Efata”, artinya terbukalah, tetap aktul hingga saat
ini. Syaratnya yakni: kita mau dipakai oleh Yesus menjadi perpanjangan
tangan-Nya dalam menghadirkan zaman mesianis itu. Jika orang saling meneguhkan, saling menghibur dan saling
menguatkan, kiranya ramalan datang Ratu Adil, dalam paham masyarakat Jawa tadi,
bukan isapan jempol belaka tetapi sungguh nyata. Takkala kita mau berbagi dalam hidup ini, takkala kita membawa
harapan bagi sesama, maka nubuat mesianis dari nabi Yesaya, yang telah
terpenuhi dalam Diri Yesus, menjadi hadir dan nyata dalam hidup kita. Semoga
kita mampu mewujudkannya. (Katedral/P. Sam Gulô/09-09-2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar