Hari Raya Kelahiran
Yohanes Pembaptis, Tahun B
Para saudara,
Ada satu peristiwa. Di salah satu sekte keagamaan,
pernah diadakan acara penyembuhan. Pada
permulaan, seperti biasanya, didahului dengan musik dan lagu-lagu pujian yang kadang
menggelegar dan menghanyutkan, lalu disusul dengan kotbah yang berapi-api,
dengan merangkai ayat-ayat kitab suci yang dicopot sana copot sini. Terasa bahwa, pembawa acara dan si pengkotbah
berusaha keras supaya massa bisa dikuasai secara psikologis, sehingga akhirnya menganggap semua yang
dikatakan oleh si pengkotbah adalah
semuanya vitamin.
Lalu sampailah pada acara yang ditunggu-tunggu, yaitu
acara penyembuhan. “Kuasa Tuhan sedang terjadi sekarang, karena itu siapa saja
yang sakit dan sakit apa saja datanglah ke depan, biar Yesus menjamah anda”,
kata si penyembuh, mengindoktrinasi. Ia menumpangkan tangan ke atas yang sakit,
dan banyak yang jatuh pingsan, kerasukan roh, begitu menurut mereka. Suasana pun
terasa mencekam, orang yang tidak kuat mentalnya bisa terbawa emosi dan
terhipnotis.
Pertanyaannya: apakah orang sakit benar sembuh? Secara fisik tidak, tatapi sembuh secara
psikologis, karena orang sudah dikuasai secara mental-psikologis. Mereka ringan
dan damai, tetapi beberapa jam setelah itu, kembali seperti sebelumnya. Apa yang bisa kita tangkap dengan
gejala ini? Si penyembuh, dan tim mereka itu, sesungguhnya tidak membawa orang pada Yesus,
dia berusaha supaya dia menjadi bintang
dan fokus dalam acara penyembuhan itu, dan bahkan cenderung bergaya selebritis.
Para saudara,
Hari
ini kita merayakan kelahiran Yohanes pembaptis, sang bentara Mesias. Proses
kelahirannya sudah membuat banyak orang heran. Ibunya Elisabeth, sudah lanjut
usia dan mandul lagi. Tetapi kalau Tuhan campur tangan, tidak ada yang
mustahil. Orang-orang yang menyaksikan kelahirannya, heran dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti, sebab
tangan Tuhan menyertai dia”. Dan setelah dewasa, Yohanes disebut sebagai
tokoh spiritual yang controversial, karena usahanya menyerukan pertobatan, ia
tidak tanggung-tanggung membuka borok-borok dosa umat, bahkan berani menegur Herodes,
raja wilayah Yudea, orang yang sangat kuat dan berkuasa pada saat itu.
Tidak
dapat disangkal bahwa Yohanes Pembaptis merupakan tokoh besar dalam sejarah
keselamatan. Ia merupakan tokoh spiritual yang menghubungkan dunia Perjanjian
lama dan dunia Perjanjian Baru. Ia lahir dalam dunia Perjanjian Lama, tetapi
pikiran dan visinya sudah masuk dalam alam Perjanjian Baru. Pertanyaan kita
adalah: apa sesungguhnya yang menjadi tugas dan misi Yohanes Pembaptis?
Para saudara,
Tugas
Yohanes Pembaptis, tampak dalam kata-kata Malaikat Gabriel kepada Zakaria,
yakni: “Berjalan di hadapan Tuhan;
mendahului Tuhan untuk mewartakan pertobatan kepada manusia, agar hati
bapak-bapak berbalik kepada anak-anaknya, dan hati orang-orang durhaka kepada
pikiran orang-orang benar” (Luk. 1:17). Singkat kata, melalui warta
pertobatannya, Yohanes Pembaptis, mengajak manusia supaya menerima Tuhan; ia
berjalan di depan, agar orang-orang durhaka dan menyimpng dari jalan Tuhan,
supaya kembali mengikuti jalan Tuhan.
Kalau
pada hari ini kita merayakan kelahiran Yohanes Pembaptis, berarti kita
merayakan keterlibatan manusia di dalam rencana keselamatan Allah. Tuhan ingin
menyelamatkan manusia, dan mau
melibatkan manusia dalam karya
keselamatan itu. Dan Yohanes Pembaptis adalah salah satu pribadi yang
menanggapi secara istimewa ajakan Tuhan itu. Ia hanya berperan sebagai sarana,
yang mempersiapkan hati manusia, agar layak menerima Tuhan.
Yohanes
sungguh menyadari bahwa dia hanyalah bentara Kristus, setelah itu dia legowo untuk mundur, selanjutnya
Kristulah yang harus dimuliakan dan kepada-Nyalah orang harus datang. Jadi
sangat bertolak belakang dengan situasi
acara penyembuhan yang saya ceritakan tadi, yang mana yang menjadi fokus
acaranya bukan Yesus tetapi si penyembuh dan si pengkotbah. Itu salah besar..! Hakekat panggilan kita paralel dengan
panggilan Yohanes Pembaptis: melalui kesaksian hidup kita; melalui keaktifan kita;
melalui karya dan kerasulan kita; melalui peran-peran kita, entah di tingkat lingkungan,
Stasi dan Paroki, kita menghantar orang pada Kristus. Melalui perayaan Ekaristi ini, marilah kita mohon diberi semangat
dan jiwa seperti Yohanes Pembaptis, agar melalui kita semakin banyak orang yang
percaya dan datang pada Tuhan. Amen. (Katedral/P. Sam GulĂ´/24-06-2012).***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar